Menabung adalah salah satu cara dalam pengelolaan keuangan yang bertujuan untuk menyiapkan dana cadangan di masa depan. Tabungan juga berperan untuk menjamin kestabilan keuangan Anda jika mengalami hal yang tidak diinginkan kemudian hari. Secara tidak langsung, menabung dapat membantu Anda mengetahui tentang prioritas dalam keuangan.
Memulai aktivitas menabung berperan penting di dalam alur keuangan, terutama bagi Anda yang baru saja bekerja dan pertama kali memiliki penghasilan. Kenyataannya, menabung tidak selalu menjadi kebiasaan yang mudah untuk setiap orang walaupun sudah mengetahui banyak manfaatnya untuk masa depan. Hal ini akan menjadi lebih sulit jika Anda tidak mulai membiasakan cara menabung yang benar.
Menabung tidak hanya tentang berapa banyak uang yang mampu Anda sisihkan. Lebih dari itu, menabung adalah tentang membentuk kebiasaan yang terus-menerus. Kata kuncinya adalah konsistensi. Di internet, ada banyak sekali cara menabung yang benar sesuai dengan kondisi Anda. Jika sampai saat ini Anda masih mengalami kesulitan untuk menyisihkan uang, mungkin ada yang salah dengan cara Anda menabung.
Inilah Cara Menabung yang Benar Menurut Pakar Keuangan
Dari sekian banyak cara menabung, berikut ini adalah yang bersumber dari pakar keuangan. Dilansir dari website GoBankingRates, inilah cara menabung yang benar menurut pakar keuangan.
1. Mengatur Automatic Debit ke Rekening Tabungan
Seorang penulis dan ahli keuangan menunjukan bahwa menabung dengan transfer otomatis adalah cara yang paling efektif. Torabi merekomendasikan setidaknya 10% dari gaji Anda sebaiknya ditransfer secara auto debet ke rekening tabungan. Dengan begitu, Anda tidak akan memiliki alasan lupa menabung. Hal ini juga menghindari Anda tergoda untuk membelanjakan pendapatan sebelum dimasukkan ke dalam tabungan.
Tetapkan jumlah transfer dan tanggal transfer secara konsisten yang langsung dialihkan ke rekening tabungan. Dengan menerapkan cara ini, Anda telah belajar untuk disiplin menabung dengan cara mudah.
2. Mulai dari Jumlah Kecil Terlebih Dahulu
Menabung sebaiknya dimulai dari jumlah yang kecil terlebih dahulu namun rutin dilakukan. Tidak banyak orang yang bisa menabung dalam jumlah yang besar, oleh karena itu mulailah dari yang paling kecil.
Jika Anda belum terbiasa dengan alokasi tabungan adalah 20% dari gaji, bisa memulai dengan 2% dari gaji. Namun, pastikan bahwa persentasenya naik setiap bulan hingga mencapai minimal 20% dari gaji. Bahkan Howard menyatakan bahwa first jobber harusnya mampu untuk hidup dari setengah gaji karena belum memiliki banyak tanggungan dan pengeluaran.
3. Mengumpulkan dan Menyimpan Uang Kembalian
Misalnya saja, uang kembalian setelah belanja di supermarket, jika dikumpulkan dapat digunakan untuk membeli kopi dan makan siang. Dengan begitu Anda bisa menghemat pengeluaran lifestyle dan berhasil menyelamatkan alokasi uang tabungan. Uang receh ini secara tidak langsung akan membantu Anda mengurangi penggunaan kartu debit dan kartu kredit untuk membayar sebuah lifestyle.
4. Membuat Rekening Pisah
Seorang perencana keuangan yang dilansir dari Womantalk, menegaskan pentingnya memisahkan rekening simpanan dengan rekening harian. Dengan memisahkan rekening tabungan, Anda telah menyelamatkan uang untuk dipakai dalam keadaan darurat di kemudian hari.
Anda dapat memilih jenis rekening yang khusus tabungan, misalnya saja tabungan yang merupakan solusi bagi masyarakat Indonesia yang ingin rajin menabung. Dengan menggunakan rekening khusus tabungan, banyak kemudahan dan keuntungan yang dirasakan. Salah satunya adalah setoran awal yang ringan dan bebas biaya administrasi bulanan.
5. Menetapkan Tujuan Menabung
Menyisihkan uang tanpa tujuan adalah hal yang mudah dilakukan. Jangan hanya menyisihkan uang saja, namun tentukan tujuan Anda dalam menabung. Mulai menabung untuk hal-hal yang Anda sukai terlebih dahulu. Misalnya untuk pergi travelling, ibadah haji, atau untuk membeli sesuatu. Saat kebiasaan menabung telah berhasil terbentuk, akan lebih mudah menetapkan tujuan.
Tujuan membuat strategi menabung Anda semakin jelas dan terarah. Anda dapat membuat tujuan menabung jangka pendek dan jangka panjang. Ketika tujuan sudah terbentuk, Anda tinggal menyesuaikan dengan jenis tabungan yang diambil. Misalnya saja untuk tujuan menabung dana pendidikan anak, Anda dapat memilih jenis tabungan dengan setoran bulanan dimulai dari Rp 100.000,- saja.